Home » Maluku » Ritual Bambu Gila

Ritual Bambu Gila Maluku

Ritual Bambu Gila Maluku

Ritual Bara Suwen atau Ritual Bambu Gila Maluku ini adalah sebuah adat istiadat yang ada di Provinsi Maluku Utara. Acara ini adalah sebuah kesenian yang kental dengan aura mistisnya. Bagaimana tidak, acara ini hanya menggunakan sebilah bambu yang dipeluk beberapa laki-lak. Namun tenaga para lelaki ini kalah oleh gerakan bambu yang kuat.

Ritual Bambu Gila
Photo by Merdeka

Kesenian ini telah menjadi kepercayaan masyarakat Maluku sebelum agama Islam dan Nasrani masuk. Tidak ada sumber yang jelas mengenai kesenian ini.

Tetapi masyarakat meyakini keberadaan ritual ini bermula pada sebuah hutan bambu yang terletak di kaki gunung Gamalama, Ternate, Maluku. Maka dari itu Ritual Bambu Gila Maluku ini telah menjadi budaya di masyarakat Maluku Utara.

Temui juga our offer:

google-sewa-mobil-labuan-bajo

Proses Ritual Bambu Gila

Sebelum memulai Ritual Bambu Gila Maluku, tentu ada beberapa perlengkapan yang mesti ada dalam ritual ini. Pertama yang harus disiapkan adalah pemain, pawang, dan bambu. Bambu yang mereka gunakan pun bukan asal-asalan. Ukuran bambu harus yang berdiameter 8-10 cm dengan panjang 2,5 sampai 3 meter.

Ruas bambu harus ganjil. Pada ujung bambu harus ada ikatan kain yang berwarna cerah. Saat akan mengambil bambu dari hutan pun juga harus menggunakan ritual khusus.

Untuk kostum sangat sederhana yaitu ikat kepala dan celana berwarna merah. Para pemain Ritual Bambu Gila tidak dianjurkan memakai kaos atau baju.

Syarat pemain adalah pemuda yang tangguh, kuat, dan berotot. Ritual Bambu Gila Maluku ini biasanya mereka lakukan di lapangan terbuka  seperti pantai.

Pemain ritual bambu gila ini berjumlah 8 orang pemain. 7 orang berperan sebagai pemegang bambu dan 1 orang adalah pawangnya. Para pemain yang memegang bambu bertugas untuk menahan gerakan bambu dan pawang tersebut bertugas untuk membacakan mantra, mengisi bambu dengan ruh, dan menjinakan bambu.

Ritual Bara Suwen
Photo by Adira

Pada awal Ritual Bambu Gila akan ada pembakaran kemenyan. Proses ini bertujuan untuk mendatangkan roh gaib yang nantinya akan mengisi bambu tersebut.

Pawang kemudian akan meniupkan asap kemenyan dari hasil pembakaran ke batang bambu. Hal ini akan membuat bambu semakin berat dan bergerak dengan sendirinya.

Alunan musik juga akan mulai berbunyi. Bila musiknya cepat maka tekanan atau gerakan dari ritual bambu gila  ini juga akan meningkat. Tentu para pemain juga harus lebih menyiapkan tenaga untuk menghalau bambu gila ini. Jika ada pemain yang jatuh pingsan, hal itu menandakan ritual harus segera dihentikan. 

Pawang akan menjinakan pergerakan dari bambu tersebut.  Meskipun pawang telah menjinakan, namun belum tentu kekuatan mistis itu hilang. Ruh dari bambu akan hilang jika pawang membacakan mantra dan membakar secarik kertas.

Filosofi Ritual Bara Suwen

Tahukah anda bahwa pemain Ritual Bambu Gila yang bekerja sama dalam menghalau laju  bambu tersebut menyiratkan sifat gotong-royong? Iya cara ini juga bertujuan untuk meningkatkan sifat gotong-royong pada masyarakat  Maluku.

Selain untuk menumbuhkan sifat gotong-royong, Ritual Bambu Gila Maluku ini merupakan sebuah simbol kepatuhan warga Maluku.

Filosofi yang kuat dalam Ritual Bambu Gila Maluku ini adalah ego dan sugesti pemainya. Bambu yang bergerak kemana saja adalah bentuk sugesti. Sedangkan berat yang pemain rasakan adalah bentuk ego yang mereka miliki.

Semakin besar ego yang pemain Ritual Bambu Gila miliki, maka semakin besar pula beban berat yang mereka rasakan. Karena biasanya berat bambu yang mereka rasakan itu berbeda-beda meskipun memeluk bambu yang sama.

Baca juga :

Itu dia penjelasan mengenasi kesenian tradisional Ritual Bambu Gila Maluku yang cukup mistis. Semoga dapat menambah wawasan Anda ya. Selamat berlibur.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.