Return Policy – Kebijakan Pengembalian & Penjadwalan Ulang
Mulai berlaku sejak 1 Agustus 2025
Kebijakan Umum
GoTravela Indonesia menyediakan layanan rental transportasi & paket wisata.
Karena sifat layanan ini berbasis reservasi, semua pembayaran yang sudah dilakukan bersifat non-refundable.
Namun, kami menyediakan opsi penjadwalan ulang sesuai ketentuan di bawah.
Penjadwalan Ulang
- Pengajuan reschedule dapat dilakukan maksimal 72 jam sebelum jadwal sewa dimulai.
- Penjadwalan ulang tergantung pada ketersediaan unit saat itu.
- Untuk tour/paket, reschedule maksimal 1 minggu sebelum keberangkatan.
Kondisi Khusus (Refund & Force Majeure)
- Jika terjadi kendala teknis pada unit yang disewa, kami akan menyediakan unit pengganti setara tanpa biaya tambahan.
- Jika unit pengganti tidak tersedia, pelanggan berhak atas pengembalian dana penuh.
- Refund penuh juga berlaku apabila terjadi force majeure (bencana alam, kondisi eksternal di luar kendali).
- Sebagai bentuk kepatuhan pada regulasi platform (misalnya Google Merchant), berlaku jendela pengembalian 7 hari khusus untuk kasus defective/force majeure. Di luar kondisi ini, semua pembayaran tetap non-refundable.
Informasi Tambahan
Untuk detail lengkap terkait pembayaran, konfirmasi, dan syarat ketentuan umum, silakan lihat halaman
How To Order – Syarat & Ketentuan Gotravela.
Hubungi tim Gotravela melalui WhatsApp di
+62 819 9956 5666 untuk pertanyaan lebih lanjut.
FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah pembayaran bisa dikembalikan jika saya batal?
Pembayaran bersifat non-refundable. Namun, Anda bisa mengajukan penjadwalan ulang sesuai syarat & ketersediaan unit.
Apa yang terjadi jika motor/armada rusak?
Kami akan mengganti dengan unit setara tanpa biaya tambahan. Jika unit pengganti tidak tersedia, dana Anda akan dikembalikan penuh.
Bagaimana jika saya ingin reschedule?
Reschedule dapat diajukan maksimal 24 jam sebelum sewa, atau 1 minggu untuk paket tour. Reschedule bergantung pada ketersediaan unit.
Apakah ada pengecualian refund?
Refund penuh hanya berlaku jika kendala berasal dari pihak Gotravela atau kondisi force majeure.