Upacara Adat di Indonesia masih melekat di beberapa daerah, walaupun zaman sudah semakin maju, simak informasi selengkapnya dibawah ini!
Upacara Adat di Indonesia – Menjadi negara Kepulauan tentunya memberikan banyak manfaat bagi Masyarakat Indonesia. Yang paling penting tentu saja Masyarakat Indonesia Mendapat manfaat dari melimpahnya ikan dan biota laut. Namun sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Keanekaragaman budaya Indonesia tersebar di Sejumlah pulau besar dan kecil.
Indonesia mempunyai sejarah panjang dalam Melestarikan budaya masyarakatnya. Beberapa di antaranya sudah menjadi tujuan wisata populer baik bagi Masyarakat lokal maupun Internasional.
Upacara adat sering Digunakan oleh wisatawan untuk menjelajahi atau mempelajari puluhan atau ratusan budaya yang ada di seluruh Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, setiap Masyarakat mempunyai ritual adat tersendiri yang berbeda satu sama lain.
Lalu apa saja Perayaan adat yang ada di Indonesia? Yuk, kita simak informasi selengkapnya!
Upacara Adat di Indonesia
1. Tradisi Adat Ngaben di Bali
Upacara Adat di Indonesia satu ini Merupakan ritual yang populer di Bali. Upacara ngaben atau Pembakaran jenazah di Bali Dipandang oleh Masyarakat Hindu sebagai ritual pengembalian jenazah kepada Penciptanya.
Tradisini ini Melambangkan penyucian arwah orang yang sudah Meninggal. Tujuannya adalah untuk membawa Almarhum ke Kehidupan Selanjutnya.
Upacara Ngaben Digolongkan menjadi tiga jenis, Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.
2. Pesta Bakar Batu
Upacara Adat di Indonesia yang pertama berasal dari Papua. Ritual adat ini dikenal dengan nama Festival Bakar Batu dan sudah menjadi adat Istiadat yang ada sejak lama di Kalangan Masyarakat Papua.
Tujuan utama Festival Batu Bakar adalah untuk Mengungkapkan rasa syukur dan tetap Berhubungan dengan Keluarga dan teman. Selain itu, makna pesta bakar batu juga Terwakili dalam Berbagai Kegiatan dan acara yang diadakan.
Masyarakat Papua secara Tradisional Mengadakan Festival Bakar Batu untuk memperingati kelahiran, Penobatan kepala suku, Pernikahan adat, dan Berkumpulnya Prajurit untuk Berperang.
Ritual Tradisional Indonesia ini banyak Dilakukan oleh Suku-suku pedalaman di Papua, antara lain Pegunungan Bintang, Pegunungan Tengah, Nabire, Jayawijaya, Lembah Baliem, dan Paniai.
Lantas kenapa Dinamakan Pesta Bakar Batu? Sebab, sesuai dengan namanya, batu-batu tersebut dibakar hingga merah membara lalu ditaruh di atas Santapan yang akan dihidangkan saat perayaan.
Biasanya, makanan yang ditumpuk berkisar dari daging babi yang Dilapisi daun pisang hingga ubi, Singkong, dan Berbagai sayuran yang Semuanya dilapisi daun pisang.
Baca juga nanti:
3. Rambu Solo di Toraja
Ritual Selanjutnya adalah Upacara Rambu Solo di Toraja. Upacara ini mirip dengan Ngaben di Bali.
Ritual ini dirancang untuk menyambut arwah orang yang Meninggal ke alam roh dan mempertemukannya dengan Leluhurnya. Seseorang yang sudah Meninggal dunia namun belum Menyelesaikan upacara adat Rambu Solo tetap Dianggap tidak sakit dan belum Dikuburkan.
4. Bakar Batu di Papua
Ritual bakar batu Merupakan salah satu bentuk wujud rasa syukur atas berbagai manfaat seperti Kelahiran, Perkawinan adat, dan Penobatan Pemimpin suku.
Adat ini Memberikan ruang bagi Masyarakat untuk Berkumpul dan Menunjukkan simpati Terhadap masyarakat Papua. Lebih lanjut, pesta Tersebut mewakili saling Memaafkan antar warga serta Perdamaian suku.
Upacara Adat di Indonesia ini dikenal dengan nama Barapen, Gapi, atau Kit Oba Isogoa (Wamena). Dalam hal ini, makanan pada acara Tersebut dibakar di atas batu. Adat batu paling banyak dilakukan di Lembah Baliem, Nabire, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Yahukimo, dan lainnya.
5. Adat Aruh Baharin Suku Dayak
Aruh Baharin Merupakan upacara adat yang dilakukan oleh Masyarakat Dayak di Kalimantan.
Upacara adat ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur dan Penghargaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh hasil panen suku Dayak yang Melimpah atau Keberhasilan Dagangnya.
Ritual ini Merupakan Penghormatan kepada leluhur yang konon selalu melindungi mereka dari bencana.
6. Potong Jari di Papua
Masyarakat Papua Mempunyai tradisi potong jari. Ritual ini Dilakukan ketika anggota Keluarga atau kerabat dekat, seperti Pasangan, istri, ayah, ibu, atau anak, Meninggal.
Masyarakat Pegunungan tengah Papua harus Memegang teguh upacara Adat di Indonesia ini. Mereka percaya bahwa potong jari Melambangkan Penderitaan dan pedihnya seseorang yang Kehilangan anggota keluarganya.
Jari Melambangkan Keharmonisan, Kebersamaan, dan Kekuatan dalam Berusaha. Individu lain saling Membantu dan Melengkapi Sehingga Menghasilkan Keselarasan dalam hidup dan Kehidupan. Jika salah satu hilang, Komponen Kesatuan hilang, dan Kekuatan Berkurang.
7. Tradisi Tabuik
Upacara Tabuik adalah sebuah tradisi Minangkabau yang Berlangsung di pesisir barat Sumatera Barat, Tepatnya di dekat Pantai Pariaman. Kebiasaan ini sudah dilakukan secara Turun-temurun. Acara ini diperingati pada Hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram dalam Penanggalan Islam.
Nama Tabuik mengacu pada peti pusaka Peninggalan Nabi Musa yang Digunakan untuk membuat naskah Perjanjian Bani Israil dengan Allah. Upacara Adat di Indonesia ini Sekaligus Mengenang wafatnya Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.
Upacara Tabuik Merupakan Perayaan Melabuhkan Tabuik ke laut. Puncak acara Tabuik yang paling tinggi adalah diarak ke tengah kota, diiringi teriakan tasa dan Hoyak Tabuik, Kemudian diputar, Diguncang, dan Diangkut perlahan ke pantai untuk dibuang ke laut saat malam tiba.
8. Tradisi Ngebabali
Meski namanya merujuk pada salah satu pulau paling menonjol di Indonesia, acara adat ini tidak berasal dari sana. Upacara Ngebabali berasal dari lampung dan dilakukan secara tradisional oleh masyarakat lampung barat.
Ritual Ngebabali biasanya diadakan ketika masyarakat membuka sawah atau peternakan baru. Upacara Adat di Indonesia ini dilakukan untuk membersihkan lahan kosong.
Upacara Ngebabali juga dilakukan ketika seseorang ingin membangun rumah, dan mungkin dianggap sebagai upaya untuk mengusir roh halus dari lokasi yang angker.
Yuk baca Destinasi Wisata lainnya:
- Satwa Ikut Upacara HUT RI Ke 77 Di Bali: Beragam Cara Unik
- Merah Putih Berkibar di Bawah Laut Labuan Bajo HUT RI ke 77
9. Peusijuek
Upacara Peusijuek yang berasal dari Sumatera merupakan salah satu upacara adat Indonesia lainnya. Upacara Peusijuek merupakan prosesi adat dalam budaya Aceh yang meski lebih modern namun masih tetap dilakukan hingga saat ini.
Lantas, mengapa upacara ini masih tetap eksis di zaman yang semakin modern? Sebab tradisi upacara khas Indonesia ini dianut hampir di seluruh tradisi masyarakat Aceh.
Misalnya, Upacara Peusijuek bisa digunakan untuk menghormati permulaan usaha, penyelesaian sengketa tanah, pembelian rumah baru, atau kepulangan dari tanah suci.
Meski masih dilakukan hingga saat ini, namun Upacara Peusijuek mempunyai makna berbeda. Ada dua macam masyarakat di Aceh. Masyarakat yang tinggal di perkotaan misalnya, berpendapat bahwa Upacara Peusijuek hanya cocok untuk acara berskala besar seperti upacara perkawinan adat.
Sebaliknya, masyarakat pedesaan menghargai Upacara Peusijuek dan percaya bahwa meskipun mereka melakukan hal-hal sederhana, upacara Adat di Indonesia ini harus diikuti.
Upacara Peusijuek juga sangat mirip dengan tradisi Tepung Tawar dalam budaya Melayu. Di Aceh, adat ini biasanya dilakukan oleh berbagai tokoh agama ternama, baik pedesaan maupun perkotaan, serta kalangan senior masyarakat.
Keberadaan upacara Adat di Indonesia tersebut tentunya menjadi sangat penting, apalagi banyak masyarakat Indonesia yang masih menganggap budaya sebagai identitasnya.
Sehingga meski modern dan teknologi semakin maju, masyarakat tetap bangga dengan identitas budayanya melalui tradisi yang tak lekang oleh waktu. Nah, itu dia upacara Adat di Indonesia yang perlu Travela ketahui, semoga informasinya bermanfaat, ya!